Sunday, September 27, 2009

Persiapan Skill Sarjana Teknik Mesin

Sektor industri atau pabrikasi adalah tidak terlepas dengan tersedianya suplai energi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk menghasilkan produk dengan tenggat waktu tertentu. Untuk itu, banyak media kerja yang digunakan dalam suatu proses produksi industri adalah dengan mengunakan air, uap, gas atau lainnya . Sedangkan peralatan penghasil energi kebanyakan mengggunakan ketel uap (boiler) serta perlengkapannya, mesin pembakaran dalam atau mesin pembangkit lainnya. Energi yang dihasilkan akan digunakan oleh industri/pabrikasi untuk operasional:
  • Menghasilkan panas (kalor) dan tenaga listrik.
  • Menggerakkan peralatan utility seperti kompresor udara, chiller, Refigerasi & AC, pompa dan lainnya.
  • Berlangsungnya proses produksi.

Akan tetapi dalam aplikasi lapangan (industri/pabrikasi), ketel uap adalah sangat familiar dimanfaatkan karena selain menghasilkan energi listrik bahkan sebahagian uap kondensatnya didistribusikan untuk keperluan proses produksi dan sebahagian lainnya dikembalikan ke ketel uap atau dibuang kelingkungan.

Industri atau pabrikasi yang sangat besar mengkonsumsi energi untuk menjalankan proses produksi seperti:

  • Industri makanan
  • Industri kertas
  • Industri kimia
  • Industri minyak dan tambang/pengolahan batu bara
  • Industri keramik, gelas dan plastik
  • Industri baja

Dari beberapa industri tersebut diatas adalah terdiri dari banyak tenaga skill ahli sesuai bidangnya, dan pada umumnya bergabung dengan skill dasar yaitu baik dalam penguasaan pengantar teori, kemudian dengan proses tahapan yang dilakukan oleh perusahaan, terbentuklah pribadi yang profesional. Seorang calon engineer yang bijak ketika bergabung pada sebuah perusahaan akan melakukan hal – hal yang baik yaitu dengan mengamati layout produksi, kinerja mesin, dan berkonsultasi pada operator atau pengawas/supervisor peralatan/equipment di industri tersebut, dan tidak kalah penting adalah terus meng-update buku – buku engineering terbaru.

Jika seorang sarjana/engineer dengan latar belakang sebagai Mechanical Engineering adalah ketika bergabung pada sebuah industri hulu/pabrikasi yang pada umumnya diposisikan pada organisasi pemeliharaan (maintenance organization) baik itu mesin – mesin yang berhubungan dengan energi, proses produksi dan mesin utility, dan apabila bergabung dalam industri hilir (perusahaan jasa dan perdagangan) maka bisa diposisikan sebagai technical service, marketing engineering dan advisor service. Tidak jauh perbedaan skill yang menjadi standart antara dua segmentasi baik industri hulu maupun hilir semuanya itu adalah harus memiliki pengetahuan yang baik dalam penguasaan bidang mechanical engineering itu sendiri, baik dalam tingkat operasional, pemeliharaan maupun pemecahan masalah (Troubleshooting) yang baik.


Kesimpulan, sebagai calon sarjana/engineer atau profesional khusus dalam bidang Mechanical Engineering, seyogyanya telah mempersiapkan diri dalam penguasaan atau memahami beberapa prinsip dasar dari sistem – sistem industri tersebut, sehingga ketika berinteraksi dengan dunia industri/pabrikasi tidak mengalami suatu sikap gugup atau tidak percaya diri karena telah adanya melakukan persiapan – persiapan sebelumnya dengan baik yaitu telah memahami beberapa teori – teori pengantar beberapa sistem industri/pabrikasi tersebut.